Daerah Penghasil Kopi : Kabupaten Bener Meriah
Profile Kabupaten Bener MeriahKabupaten
Bener Meriah merupakan Kabupaten termuda dalam wilayah Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Aceh Tengah, Berdasarkan undang- undang No. 41 tahun 2003 tanggal 18
Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam. Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 7
Januari 2004 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah,
dengan batas-batas :
-Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Bireuen.
-Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Tengah.
-Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Timur.
-Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tengah
Berdasarkan
wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 7
kecamatan yaitu kecamatan Bukit, sebagai kecamatan yang paling tua
dengan ibu kota Redelong, yang saat ini di tabalkan menjadi ibu kota
Kabupaten Bener Meriah. Luas wilayah 1.454,09 Km, yang terdiri dari 7
Kecamatan, 225 desa (113 desa defenitif, 112 desa non defenitif) 10
kemukiman dengan luas dan jumlah penduduk :
1.Kecamatan Bukit, luas 121.41 Km2 (20.625 Jiwa).
2.Kecamatan Bandar, luas 293,43 Km2 (26.113 jiwa).
3.Kecamatan Timang Gajah, luas 158,51 Km2 (23.126 jiwa).
4.Kecamatan Syaih Utama, luas 560,00 Km2 (2.463 jiwa).
5.Kecamatan Wih Pesam, luas 48.14 Km2 (17,099 jiwa).
6.Kecamatan Permata, luas 132,59 (12.802 jiwa).
7.Kecamatan Pintu Rime Gayo, luas 140,01 Km2 (9.355 jiwa).
Kabupaten
Bener Meriah menyimpan potensi luar biasa baik itu dari segi sumber
daya manusia dan sumber daya alam seperti pariwisata, pertanian
pertambangan dan lain-lain, namun sangat disayangkan keberadaan
Kabaputen ini dengan semua potensinya belum banyak di kenal orang
sehingga seakan Kabupaten ini tertutup dari pengembangan investasi yang
sebenarnya apabila digalakan akan meningkatkan tarap pendapatan
perkapita masyarakatnya dan pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten ini.
Komposisi Penggunaan Lahan Luas Kabupaten Bener Meriah mencapai 1.454.09 Km2, dengan komposisi penggunaan lahan sebagai berikut :
Sawah : 21.234.00 Ha
Pekarangan/bangunan : 3.172,80 Ha
Kebun/ladang : 50.384 Ha
Hutan Lindung : 21.604,78 Ha
Hutan Produksi : 36.447.00 Ha
Kabupaten
Bener Meriah ditinjau dari letak geografis berada pada posisi 40.33,50 -
40.54.50 Lintang Utara 960,4075 - 970,1750 Bujur Timur dengan
ketinggian rata-rata 1.000 s/d 2.500 m diatas permukaan laut, suhu
rata-rata antara 20 derajat celcius. Beriklim tropis dengan dua musim
kemarau pada bulan Maret s/d Agustus dan musim penghujan dari bulan
September s/d Februari.
Alam Kabupaten Bener Meriah di
kategorikan sangat subur dengan jenis tanah podjolik yang sangat
potensial untuk pengembangan tanaman pertanian. Temperatur di Kabupaten
ini dibagi atas dua kategori yakni 200C untuk kecamatan Bukit, Permata,
Bandar, Timang Gajah. Sedangkan untuk kecamatan Pintu Rime Gayo dan
Syiah Utama, temperatur rata-ratanya adalah 300C, di kedua kecamatan ini
cocok untuk pengembangan komoditi tanaman keras seperti Coklat, Kelapa
Sawit dan Karet.
Lahan Pondok Produktif Di Bener MeriahKabupaten
Bener Meriah ditinjau dari zona wilayahnya dan dibagi atas dua zona
dengan kesuburan tanah yang merata hampir disetiap kecamatan. Padzolik
adalah jenis tanah yang mendominasi kawasan Bener Meriah, sehingga
sangat cocok untuk pengembangan segala jenis tanaman baik itu tanaman
holticultura seperti wortel, tomat, cabe, jagung, kol dan lain-lain
serta tanaman keras seperti kopi, kelapa sawit, karet, coklat dan teh.
Penduduk
Kabupaten Bener Meriah menurut sensus penduduk tahun 2005 berjumlah
lebih kurang 5.000 jiwa. Mayoritas penduduknya adalah suku Gayo
disamping suku lainnya seperti Aceh, Jawa, Padang, Sunda dan lain-lain.
Dengan ketinggian rata-rata 1.000 s/d 2.500 m diatas permukaan laut
dengan jenis tanah yang sangat cocok untuk pengembangan tanaman kopi,
menjadikan Kabupaten ini terkenal sebagai penghasil kopi terbesar di
Sumatera bahkan di Indonesia. Selain penghasil kopi terbesar juga
sebagai penghasil komoditi holtikultura seperti : tomat, cabe, wortel
dan lain-lain yang telah mendapat pasar baik domestik maupun regional.
Kopi
Gayo Arabika asal Kabupaten ini sudah lama dikenal oleh kalangan
pengusaha kopi baik itu tingkat Regional, Nasional dan Manca Negara.
Sehingga importir dari dalam dan luar negeri secara berkala sering
berkunjung ke Kabupaten ini. Di samping kopi arabika, robusta juga telah
mempunyai nama yang cukup baik terutama di kalangan pedagang lokal.
Jenis kopi ini biasanya di proses untuk di jadikan kopi bubuk dengan
aroma dan rasa yang khas.
Di Kabupaten ini telah ada dua
perusahaan kopi luar negeri yang menanamkan modalnya, seperti Holland
Coffee Bv. perusahaan kopi dari negeri Belanda, PT. Indocafco perusahaan
kopi dari Swiss Amerika serikat dan sementara ini perusahaan kopi Aceh
Coffee Company dari New Zealand sedang menjajaki untuk pengembangan
perusahaannya di Kabupaten ini.
Selain perusahaan kopi luar
negeri tersebut, di Bener Meriah juga terdapat Perusahaan Daerah Genap
Mupakat, saat ini PD. Geunap Mupakat memproses biji kopi Arabika untuk
menjadi komoditi eksport dengan kualitas terjamin, yang mampu memenuhi
pasar Eropa, Amerika dan Jepang. (Aped-Project/kopigayo)